SHOLAT DHUHA
Pengertian Shalat Dhuha
Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dilakukan setelah terbit matahari sampai menjelang masuk waktu zhuhur. Afdhalnya dilakukan pada pagi hari disaat matahari sedang naik ( kira-kira jam 9.00 ). Shalat Dhuha lebih dikenal dengan shalat sunah untuk memohon rizki dari Allah, berdasarkan hadits Nabi : ” Allah berfirman : “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang ( Shalat Dhuha ) niscaya pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya “ (HR.Hakim dan Thabrani).
Hadits Rasulullah SAW terkait Shalat Dhuha
Manfaat dan Makna Shalat Dhuha
Keutamaan atau manfaat shalat dhuha ini adalah apa yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Daud dan Ahmad dari Abu Dzar bahwa Rasulullah saw bersabda,”Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab setiap kali bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh orang lain agar melakukan amal kebaikan adalah sedekah, melarang orang lain agar tidak melakukan keburukan adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu maka cukuplah mengerjakan dua rakaat shalat dhuha.” Ahmad dan Abu Daud dari Buraidah bahwa Rasulullah saw bersabda,”Dalam tubuh manusia itu ada 360 ruas tulang. Ia harus dikeluarkan sedekahnya untuk tiap ruas tulang tersebut.” Para sahabat bertanya,”Siapakah yang mampu melaksanakan seperti itu, wahai Rasulullah saw?”
Didalam riwayat lain oleh Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairoh berkata,”Nabi saw telah memberikan tiga wasiat kepadaku, yaitu berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, mengerjakan dua rakaat dhuha dan mengerjakan shalat witir terlebih dahulu sebelum tidur.”
Cara melaksanakan Shalat Dhuha :
Shalat Dhuha minimal dua rakaat dan maksimal duabelas rakaat, dilakukan secara Munfarid (tidak berjamaah), caranya sebagai berikut :
Artinya :
“Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah ta’ala
Bacaan Doa Sholat Dhuha Lengkap Bahasa Arab – Bahasa Indonesia dan Artinya
Artinya: “Ya Alloh, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Alloh, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.
Pengertian Shalat Dhuha
Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dilakukan setelah terbit matahari sampai menjelang masuk waktu zhuhur. Afdhalnya dilakukan pada pagi hari disaat matahari sedang naik ( kira-kira jam 9.00 ). Shalat Dhuha lebih dikenal dengan shalat sunah untuk memohon rizki dari Allah, berdasarkan hadits Nabi : ” Allah berfirman : “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang ( Shalat Dhuha ) niscaya pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya “ (HR.Hakim dan Thabrani).
Hadits Rasulullah SAW terkait Shalat Dhuha
- Barang siapa shalat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana disurga” (H.R. Tirmiji dan Abu Majah)
- “Siapapun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (H.R Tirmidzi)
- “Dari Ummu Hani bahwa Rasulullah SAW shalat dhuha 8 rakaat dan bersalam tiap dua rakaat.” (HR Abu Daud)
- “Dari Zaid bin Arqam ra. Berkata,”Nabi SAW keluar ke penduduk Quba dan mereka sedang shalat dhuha‘. Beliau bersabda,?Shalat awwabin (duha‘) berakhir hingga panas menyengat (tengah hari).” (HR Ahmad Muslim dan Tirmidzi)
- “Rasulullah bersabda di dalam Hadits Qudsi, Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat shalat dhuha, karena dengan shalat tersebut, Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.” (HR Hakim & Thabrani)
- “Barangsiapa yang masih berdiam diri di masjid atau tempat shalatnya setelah shalat shubuh karena melakukan i’tikaf, berzikir, dan melakukan dua rakaat shalat dhuha disertai tidak berkata sesuatu kecuali kebaikan, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun banyaknya melebihi buih di lautan.” (HR Abu Daud)
Manfaat dan Makna Shalat Dhuha
Keutamaan atau manfaat shalat dhuha ini adalah apa yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Daud dan Ahmad dari Abu Dzar bahwa Rasulullah saw bersabda,”Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab setiap kali bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh orang lain agar melakukan amal kebaikan adalah sedekah, melarang orang lain agar tidak melakukan keburukan adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu maka cukuplah mengerjakan dua rakaat shalat dhuha.” Ahmad dan Abu Daud dari Buraidah bahwa Rasulullah saw bersabda,”Dalam tubuh manusia itu ada 360 ruas tulang. Ia harus dikeluarkan sedekahnya untuk tiap ruas tulang tersebut.” Para sahabat bertanya,”Siapakah yang mampu melaksanakan seperti itu, wahai Rasulullah saw?”
Didalam riwayat lain oleh Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairoh berkata,”Nabi saw telah memberikan tiga wasiat kepadaku, yaitu berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, mengerjakan dua rakaat dhuha dan mengerjakan shalat witir terlebih dahulu sebelum tidur.”
Cara melaksanakan Shalat Dhuha :
Shalat Dhuha minimal dua rakaat dan maksimal duabelas rakaat, dilakukan secara Munfarid (tidak berjamaah), caranya sebagai berikut :
- Niat shalat dhuha didalam hati berbarengan dengan Takbiratul ihram :
Artinya :
“Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah ta’ala
- Membaca doa Iftitah
- Membaca surat al Fatihah
- Membaca satu surat didalam Alquran. Afdholnya rakaat pertama membaca surat Asy-Syam dan rakaat kedua surat Al Lail
- Ruku’ dan membaca tasbih tiga kali
- I’tidal dan membaca bacaannya
- Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali
- Duduk diantara dua sujud dan membaca bacaanya
- Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali
- Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali. Rakaat-rakaat selanjutnya dilakukan sama seperti contoh diatas.
Bacaan Doa Sholat Dhuha Lengkap Bahasa Arab – Bahasa Indonesia dan Artinya
اَللهُمَّ
اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ
جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ،
وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ
فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ
مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ
بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ
وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
ALLAHUMMA INNADH DHUHA-A DHUHA-UKA, WAL BAHAA-A BAHAA-UKA, WAL
JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWWATUKA, WAL QUDRATA QUDRATUKA, WAL
ISHMATA ISHMATUKA. ALLAHUMA INKAANA RIZQI FIS SAMMA-I FA ANZILHU, WA
INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’ASARAN FAYASSIRHU,
WAINKAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU, WA INKAANA BA’IDAN FA QARIBHU,
BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDRATIKA,
AATINI MAA ATAITA ‘IBADIKASH SHALIHIN.Artinya: “Ya Alloh, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Alloh, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.
MULTIPLE INTELEGENCES (KECERDASAN JAMAK)
Kecerdasan
merupakan ungkapan dari cara berpikir seseorang yang dapat dijadikan
modalitas belajar. Kecerdasan bagi seseorang memiliki manfaat yang
besar bagi dirinya sendiri dan bagi pergaulannya di masyarakat karena
dengan tingkat kecerdasan yang tinggi seseorang akan semakin dihargai di
masyarakat apalagi apabila ia mampu berkiprah dalam menciptakan hal-hal
baru yang bersifat fenomenal.
Howard Gardner menyatakan bahwa kecerdasan merupakan kemampuan untuk menyelesaikan masalah, menciptakan produk yang berharga dalam satu atau beberapa lingkungan budaya dan masyarakat. Berbagai penelitian Gardner telah meruntuhkan dua asumsi umum tentang kecerdasan, yaitu: kecerdasan manusia bersifat satuan dan bahwa setiap individu dapat dijelaskan sebagai makhluk yang memiliki kecerdasan yang dapat diukur dan tunggal. Dalam studinya tentang kecerdasan manusia ditemukan bahwa pada hakikatnya setiap manusia memiliki tujuh (kemudian ditambahkan dua menjadi sembilan) spektrum kecerdasan yang berbeda-beda dan menggunakannya dengan cara-cara yang sangat individual. Teori kecerdasan ini disebut dengan teori kecerdasan jamak atau dikenal sebagai multiple intelligences.
Multiple intellegence adalah sebuah penilaian yang melihat secara deskriptif bagaimana individu menggunakan kecerdasannya untuk memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu. Pendekatan ini merupakan alat untuk melihat bagaimana pikiran manusia mengoperasikan dunia, baik itu benda-benda yang konkret maupun hal-hal yang abstrak. Bagi Gardner tidak ada anak yang bodoh atau pintar, yang ada anak yang menonjol dalam salah satu atau beberapa jenis kecerdasan. Dengan demikian, dalam menilai dan menstimulasi kecerdasan anak, orang tua dan guru selayaknya dengan jeli dan cermat merancang sebuah metode khusus.
Gardner mengemukakan definisi kecerdasan yang berbeda untuk mengukur cakupan yang lebih luas potensi manusia, baik anak-anak maupun orang dewasa. Gardner membaginya dalam 8 kecerdasan yang terdiri dari Word Smart (kecerdasan linguistik), Logic Smart (kecerdasan logika matematika), Body Smart (kecerdasan fisik), Picture Smart (kecerdasan visual spasial), Self Smart (kecerdasan intrapersonal), People Smart (kecerdasan interpersonal), Music Smart (kecerdasan musikal), dan Nature Smart (kecerdasan naturalis). Kedelapan kecerdasan tersebut dapat saja dimiliki individu, hanya saja dalam taraf yang berbeda, selain itu kecerdasan ini juga tidak berdiri sendiri, terkadang bercampur dengan kecerdasan yang lain.
Implikasi
teori multiple intelligences dalam proses pendidikan dan pembelajaran
adalah bahwa pengajar perlu memperhatikan modalitas kecerdasan dengan
cara menggunakan berbagai strategi dan pendekatan sehingga anak akan
dapat belajar sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing.Terdapat
berbagai model pembelajaran yang dapat dipilih sehingga sesuai dengan
cara dan gaya belajar anak. Hal ini merupakan kekuatan agar anak dapat
belajar sesuai dengan kebutuhan dan yang lebih penting adalah rasa
senang dan nyaman dalam belajar dan dapat berkembang secara optimal
sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya yang berbeda-beda tersebut.
Kita sebagai orang tua, sebagai guru dan sekaligus sebagai masyarakat yang menekuni bidang pendidikan haruslah sadar bahwa mempersiapkan generasi muda kita agar mampu menghadapi Era Globalisasi tahun 2020-2040 nanti adalah tugas dan tanggung jawab kita semua. Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang itu itu kita akan berhadapan pada pertanyaan-pertanyaan seperti : apakah potensi bawaan itu, kapan dan bagaimana potensi bawaan itu terbentuk, apa saja yang mempengaruhi, bagaimana agar potensi bawaan itu berkembang ke arah yang optimal . Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini hanya akan di dapatkan jika kita mau dan memulainya dari sekarang untuk mencari tahu. Oleh sebab itu, agar supaya potensi-potensi anak ini dapat terwujud dengan optimal terutama yang berhubungan dengan kecerdasan kinestetik, maka perlu ditetapkan baik tujuan secara umum maupun tujuan secara khususnya.
Sumber: Disarikan dari berbagai sumber!!
Kita sebagai orang tua, sebagai guru dan sekaligus sebagai masyarakat yang menekuni bidang pendidikan haruslah sadar bahwa mempersiapkan generasi muda kita agar mampu menghadapi Era Globalisasi tahun 2020-2040 nanti adalah tugas dan tanggung jawab kita semua. Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang itu itu kita akan berhadapan pada pertanyaan-pertanyaan seperti : apakah potensi bawaan itu, kapan dan bagaimana potensi bawaan itu terbentuk, apa saja yang mempengaruhi, bagaimana agar potensi bawaan itu berkembang ke arah yang optimal . Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini hanya akan di dapatkan jika kita mau dan memulainya dari sekarang untuk mencari tahu. Oleh sebab itu, agar supaya potensi-potensi anak ini dapat terwujud dengan optimal terutama yang berhubungan dengan kecerdasan kinestetik, maka perlu ditetapkan baik tujuan secara umum maupun tujuan secara khususnya.
Sumber: Disarikan dari berbagai sumber!!
MULTIPLE INTELEGENCES (KECERDASAN JAMAK)
Kecerdasan
merupakan ungkapan dari cara berpikir seseorang yang dapat dijadikan
modalitas belajar. Kecerdasan bagi seseorang memiliki manfaat yang
besar bagi dirinya sendiri dan bagi pergaulannya di masyarakat karena
dengan tingkat kecerdasan yang tinggi seseorang akan semakin dihargai di
masyarakat apalagi apabila ia mampu berkiprah dalam menciptakan hal-hal
baru yang bersifat fenomenal.
Howard Gardner menyatakan bahwa kecerdasan merupakan kemampuan untuk menyelesaikan masalah, menciptakan produk yang berharga dalam satu atau beberapa lingkungan budaya dan masyarakat. Berbagai penelitian Gardner telah meruntuhkan dua asumsi umum tentang kecerdasan, yaitu: kecerdasan manusia bersifat satuan dan bahwa setiap individu dapat dijelaskan sebagai makhluk yang memiliki kecerdasan yang dapat diukur dan tunggal. Dalam studinya tentang kecerdasan manusia ditemukan bahwa pada hakikatnya setiap manusia memiliki tujuh (kemudian ditambahkan dua menjadi sembilan) spektrum kecerdasan yang berbeda-beda dan menggunakannya dengan cara-cara yang sangat individual. Teori kecerdasan ini disebut dengan teori kecerdasan jamak atau dikenal sebagai multiple intelligences.
Multiple intellegence adalah sebuah penilaian yang melihat secara deskriptif bagaimana individu menggunakan kecerdasannya untuk memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu. Pendekatan ini merupakan alat untuk melihat bagaimana pikiran manusia mengoperasikan dunia, baik itu benda-benda yang konkret maupun hal-hal yang abstrak. Bagi Gardner tidak ada anak yang bodoh atau pintar, yang ada anak yang menonjol dalam salah satu atau beberapa jenis kecerdasan. Dengan demikian, dalam menilai dan menstimulasi kecerdasan anak, orang tua dan guru selayaknya dengan jeli dan cermat merancang sebuah metode khusus.
Gardner mengemukakan definisi kecerdasan yang berbeda untuk mengukur cakupan yang lebih luas potensi manusia, baik anak-anak maupun orang dewasa. Gardner membaginya dalam 8 kecerdasan yang terdiri dari Word Smart (kecerdasan linguistik), Logic Smart (kecerdasan logika matematika), Body Smart (kecerdasan fisik), Picture Smart (kecerdasan visual spasial), Self Smart (kecerdasan intrapersonal), People Smart (kecerdasan interpersonal), Music Smart (kecerdasan musikal), dan Nature Smart (kecerdasan naturalis). Kedelapan kecerdasan tersebut dapat saja dimiliki individu, hanya saja dalam taraf yang berbeda, selain itu kecerdasan ini juga tidak berdiri sendiri, terkadang bercampur dengan kecerdasan yang lain.
Implikasi
teori multiple intelligences dalam proses pendidikan dan pembelajaran
adalah bahwa pengajar perlu memperhatikan modalitas kecerdasan dengan
cara menggunakan berbagai strategi dan pendekatan sehingga anak akan
dapat belajar sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing.Terdapat
berbagai model pembelajaran yang dapat dipilih sehingga sesuai dengan
cara dan gaya belajar anak. Hal ini merupakan kekuatan agar anak dapat
belajar sesuai dengan kebutuhan dan yang lebih penting adalah rasa
senang dan nyaman dalam belajar dan dapat berkembang secara optimal
sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya yang berbeda-beda tersebut.
Kita sebagai orang tua, sebagai guru dan sekaligus sebagai masyarakat yang menekuni bidang pendidikan haruslah sadar bahwa mempersiapkan generasi muda kita agar mampu menghadapi Era Globalisasi tahun 2020-2040 nanti adalah tugas dan tanggung jawab kita semua. Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang itu itu kita akan berhadapan pada pertanyaan-pertanyaan seperti : apakah potensi bawaan itu, kapan dan bagaimana potensi bawaan itu terbentuk, apa saja yang mempengaruhi, bagaimana agar potensi bawaan itu berkembang ke arah yang optimal . Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini hanya akan di dapatkan jika kita mau dan memulainya dari sekarang untuk mencari tahu. Oleh sebab itu, agar supaya potensi-potensi anak ini dapat terwujud dengan optimal terutama yang berhubungan dengan kecerdasan kinestetik, maka perlu ditetapkan baik tujuan secara umum maupun tujuan secara khususnya.
Sumber: Disarikan dari berbagai sumber!!
Kita sebagai orang tua, sebagai guru dan sekaligus sebagai masyarakat yang menekuni bidang pendidikan haruslah sadar bahwa mempersiapkan generasi muda kita agar mampu menghadapi Era Globalisasi tahun 2020-2040 nanti adalah tugas dan tanggung jawab kita semua. Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang itu itu kita akan berhadapan pada pertanyaan-pertanyaan seperti : apakah potensi bawaan itu, kapan dan bagaimana potensi bawaan itu terbentuk, apa saja yang mempengaruhi, bagaimana agar potensi bawaan itu berkembang ke arah yang optimal . Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini hanya akan di dapatkan jika kita mau dan memulainya dari sekarang untuk mencari tahu. Oleh sebab itu, agar supaya potensi-potensi anak ini dapat terwujud dengan optimal terutama yang berhubungan dengan kecerdasan kinestetik, maka perlu ditetapkan baik tujuan secara umum maupun tujuan secara khususnya.
Sumber: Disarikan dari berbagai sumber!!
MULTIPLE INTELEGENCES (KECERDASAN JAMAK)
Kecerdasan
merupakan ungkapan dari cara berpikir seseorang yang dapat dijadikan
modalitas belajar. Kecerdasan bagi seseorang memiliki manfaat yang
besar bagi dirinya sendiri dan bagi pergaulannya di masyarakat karena
dengan tingkat kecerdasan yang tinggi seseorang akan semakin dihargai di
masyarakat apalagi apabila ia mampu berkiprah dalam menciptakan hal-hal
baru yang bersifat fenomenal.
Howard Gardner menyatakan bahwa kecerdasan merupakan kemampuan untuk menyelesaikan masalah, menciptakan produk yang berharga dalam satu atau beberapa lingkungan budaya dan masyarakat. Berbagai penelitian Gardner telah meruntuhkan dua asumsi umum tentang kecerdasan, yaitu: kecerdasan manusia bersifat satuan dan bahwa setiap individu dapat dijelaskan sebagai makhluk yang memiliki kecerdasan yang dapat diukur dan tunggal. Dalam studinya tentang kecerdasan manusia ditemukan bahwa pada hakikatnya setiap manusia memiliki tujuh (kemudian ditambahkan dua menjadi sembilan) spektrum kecerdasan yang berbeda-beda dan menggunakannya dengan cara-cara yang sangat individual. Teori kecerdasan ini disebut dengan teori kecerdasan jamak atau dikenal sebagai multiple intelligences.
Multiple intellegence adalah sebuah penilaian yang melihat secara deskriptif bagaimana individu menggunakan kecerdasannya untuk memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu. Pendekatan ini merupakan alat untuk melihat bagaimana pikiran manusia mengoperasikan dunia, baik itu benda-benda yang konkret maupun hal-hal yang abstrak. Bagi Gardner tidak ada anak yang bodoh atau pintar, yang ada anak yang menonjol dalam salah satu atau beberapa jenis kecerdasan. Dengan demikian, dalam menilai dan menstimulasi kecerdasan anak, orang tua dan guru selayaknya dengan jeli dan cermat merancang sebuah metode khusus.
Gardner mengemukakan definisi kecerdasan yang berbeda untuk mengukur cakupan yang lebih luas potensi manusia, baik anak-anak maupun orang dewasa. Gardner membaginya dalam 8 kecerdasan yang terdiri dari Word Smart (kecerdasan linguistik), Logic Smart (kecerdasan logika matematika), Body Smart (kecerdasan fisik), Picture Smart (kecerdasan visual spasial), Self Smart (kecerdasan intrapersonal), People Smart (kecerdasan interpersonal), Music Smart (kecerdasan musikal), dan Nature Smart (kecerdasan naturalis). Kedelapan kecerdasan tersebut dapat saja dimiliki individu, hanya saja dalam taraf yang berbeda, selain itu kecerdasan ini juga tidak berdiri sendiri, terkadang bercampur dengan kecerdasan yang lain.
Implikasi
teori multiple intelligences dalam proses pendidikan dan pembelajaran
adalah bahwa pengajar perlu memperhatikan modalitas kecerdasan dengan
cara menggunakan berbagai strategi dan pendekatan sehingga anak akan
dapat belajar sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing.Terdapat
berbagai model pembelajaran yang dapat dipilih sehingga sesuai dengan
cara dan gaya belajar anak. Hal ini merupakan kekuatan agar anak dapat
belajar sesuai dengan kebutuhan dan yang lebih penting adalah rasa
senang dan nyaman dalam belajar dan dapat berkembang secara optimal
sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya yang berbeda-beda tersebut.
Kita sebagai orang tua, sebagai guru dan sekaligus sebagai masyarakat yang menekuni bidang pendidikan haruslah sadar bahwa mempersiapkan generasi muda kita agar mampu menghadapi Era Globalisasi tahun 2020-2040 nanti adalah tugas dan tanggung jawab kita semua. Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang itu itu kita akan berhadapan pada pertanyaan-pertanyaan seperti : apakah potensi bawaan itu, kapan dan bagaimana potensi bawaan itu terbentuk, apa saja yang mempengaruhi, bagaimana agar potensi bawaan itu berkembang ke arah yang optimal . Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini hanya akan di dapatkan jika kita mau dan memulainya dari sekarang untuk mencari tahu. Oleh sebab itu, agar supaya potensi-potensi anak ini dapat terwujud dengan optimal terutama yang berhubungan dengan kecerdasan kinestetik, maka perlu ditetapkan baik tujuan secara umum maupun tujuan secara khususnya.
Sumber: Disarikan dari berbagai sumber!!
Kita sebagai orang tua, sebagai guru dan sekaligus sebagai masyarakat yang menekuni bidang pendidikan haruslah sadar bahwa mempersiapkan generasi muda kita agar mampu menghadapi Era Globalisasi tahun 2020-2040 nanti adalah tugas dan tanggung jawab kita semua. Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang itu itu kita akan berhadapan pada pertanyaan-pertanyaan seperti : apakah potensi bawaan itu, kapan dan bagaimana potensi bawaan itu terbentuk, apa saja yang mempengaruhi, bagaimana agar potensi bawaan itu berkembang ke arah yang optimal . Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini hanya akan di dapatkan jika kita mau dan memulainya dari sekarang untuk mencari tahu. Oleh sebab itu, agar supaya potensi-potensi anak ini dapat terwujud dengan optimal terutama yang berhubungan dengan kecerdasan kinestetik, maka perlu ditetapkan baik tujuan secara umum maupun tujuan secara khususnya.
Sumber: Disarikan dari berbagai sumber!!