PENDIDIKAN
MASA DEPAN
Prof. Dr. HM. Zainuddin. M. Pd
Guru Besar Universitas Negeri Malang
Tim Pengembang SDI Ma'arif Plosokerep Kota Blitar
Latar
Belakang
Tantangan pendidikan di Indonesia
saat ini amatlah besar. Mutu terpuruk baik dalam pengetahuan maupun dalam
pendidikan nilai kemanusiaan. Apalagi dengan adanya perubahan sosial seperti
kemajuan teknologi informasi yang begitu canggih, dunia ini terasa menjadi
kecil sehingga apapun yang terjadi di belahan bumi tertentu dengan cepat
diketahui seluruh dunia. Akibatnya, perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat
itu dengan mudah masuk ke Indonesia.
Pengaruh
globalisasi itu tidak dapat dicegah lagi. Itulah tantangan bagi pendidikan di
Indonesia yang makin kompleks. Tantangan pendidikan yang amat kompleks itu
menuntut pendidikan memiliki inovasi. Guru perlu kreatif, terbuka dan mampu
memahami perubahan sosial di masyarakat.
Pendidikan di
Sekolah Dasar bertujuan bukan hanya membentuk manusia yang cerdas otaknya dan
trampil dalam melaksanakan tugas, namun diharapkan menghasilkan manusia yang
memiliki moral, sehingga menghasilkan warga negara excellent. Oleh
karena itu pendidikan tidak semata-mata mentrasfer ilmu pengetahuan kepada
peserta didik, tetapi juga mentransfer nilai-nilai moral dan nilai-nilai
kemanusiaan yang bersifat universal menghargai kehidupan orang lain tercermin
dalam tingkah laku serta aktualisasi diri, semenjak usia SD hingga kelak dewasa akan
menjadi warga negara yang baik (good
citizen) (http://sekolahinovatif. blogdetik.com/2010/04/20/mengaktifkan-siswa-
belajar Pembelajaran aktif).
Agar pendidikan menjadi lebih baik maka diperlukan inovasi pendidikan di
Sekolah Dasar. Oleh karena
itu seorang guru tidak boleh mengabaikan kehadiran anak usia sekolah dasar, demi kepentingan di masa depan
bagi generasi penerus. Seorang guru dituntut
untuk menciptakan inovasi pendidikan yang baik, termasuk di dalamnya guru harus
menguasai psikologi pendidikan agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai (Isjoni, 2008).
Tulisan ini akan membahas tentang pendidikan masa depan
Pembahasan
Tidak ada anak didik yang tidak bisa dididik,yang ada
:
1.Guru/ortu yang belum bisa mendidik.
2.Guru/ortu yang tidak mau belajar.
3.Guru/ortu yang kurang wawasan.
Pada kesempatan ini peran Guru/orang tua sangat menentukan,sehingga guru dan orang tua
mempunyai peran yang penting.
Konstruksi Pendidikan
Masa Depan
- Pendidikan diawali dengan pembentukan watak (kepribadian).
- Penguatan Aqidah dimantapkannya beribadah
- Implementasi akhlak(budi pekerti) dalam kehidupan sehari-hari.
- Pengetahuan Berstandar.
Pola Asuhan pembelajaran Anak
Fase Anak
- Guru adalah model kepribadian dan perilaku siswa (akhlak, pribadi islami, kognitif, afektif, dan psikomotorik).
- Guru sebagai induk yang menjadi objeck kelekatan psikologis anak( Guru=orang tua di sekolah./ teman bermain dan belajar)
- Bagi anak, guru adalah pelabuhan hati bagi ketentraman hatinya, karenanya lebih dipercaya ketimbang orang tuanya (menyenangkan dan mendidik, menantang, curahan hati, ungkapan segala rasa hati) Guru bagaikan induk ayam yang sedang mengasuh dan melindungi anak dari segala hal yang mengganggu (pola Pembelajaran individual dan klasikal).
- Dia merelakan dirinya untuk diinjak punggungya sekalipun oleh sang anak demi ketenangan anak, Guru adalah (teman/ sahabat/ orang tua)
- Ayam terus mengais-ngais makanan sambil terus memanggil anaknya agar tidak jauh dari dirinya (anak dipandu, dibimbing dan diarahkan untuk MANDIRI)
- Mereka mengajarkan mata pelajaran mata pencaharian untuk anak yang baru ditetaskannya (guru membelajarakan, untuk mengembangkan kebutuhan belajar, rasa keingin tahuan anak, semangat belajar)
Kesimpulan
Pendidikan masa depan perlu
meningkatkan kwalitas Guru,sebagai komponen pertama,kedua Kepala sekolah yang
memilki visi dan misi yang jelas dan terukur,ketiga kurikulum yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Budiati Catur Atik.2009. Sosiologi
Kontekstual SMA. Klaten Utara.PT. Macanan Jaya
Cermelang.
Isjoni.(2008).Belajar
demi Hidup Menjadikan Pendidikan untuk Masa Depan yang
lebih baik.Yogyakarta:Pustaka pelajar.
Latif Abdul. 2009. Pendidikan
Berbasis Nilai Kemasyarakatan. Bandung:PT Refika
Aditama.
Sa’ud Syaefudin Udin. 2009. Inovasi Pendidikan. Bandung:CV ALFABETA.
Zainuddin.2010. Sosio-Antropologi Pendidikan SD. Malang: CV. Citra Malang